Betapa takutnya pihak Israel akan Hamas. Dan betapa takut pula mereka akan Al Qossam, roket yang dibuat oleh pejuang Hamas. Roket yang dibuat di rumah itu, hanya menggunakan tangan, seolah-olah tak pernah habis dan tak pernah henti dilancarkan ke Israel. Bandingkan dengan Israel yang mengimport senjata, termasuk roket dari negara-negara besar seperti Jerman dan AS, selain itu juga Israel menghasilkan sendiri senjatanya, yang semuanya itu tentu saja, tak ada yang dibuat di rumah, juga tak ada yang dibuat dengan tangan.
Roket-roket Israel merupakan buatan mesin yang mempunyai daya jangkauan lebih ribuan kilometer dan daya ledakan yang dahsyat. Tapi itu, tak sedikit pun membuat Hamas ataupun orang Palestin yang berada di Tebing Gaza ketakutan. Israel bila-bila masa saja boleh melancarkan senjata mereka, roket, misil dan bom, dan para pejuang Hamas senantiasa bersiap sedia.
Di sebuah gudang di utara Tebing Gaza, sekelompok anak muda, selalunya anak muda, membuat roket-roket Al Qossam. Mereka menyiapkannya di malam hari.
Baja yang digunakan sebagai bahan bakar roket berasal dari Israel. Orang-orang Israel tidak pernah mengerti bagaimana baja-baja ini boleh sampai di Gaza.
Para pejuang Hamas ini kemudian mencampur baja dengan sirup glukosa. Mereka menggunakan alat timbangan dapur untuk mengukur kuantitinya.
Di perlukan satu jam setengah untuk menyiapkan bahan bakar roket di atas sebuah dapur gas mini. Roket sedang diuji bahan ledaknya.
Para Hamas muda ini menggunakan "walkie talkie" untuk berhubungan dengan rakan-rakan yang berjaga di luar gudang.
Enam jam dalam satu malam, dibahagi dalam 2 shift. Tidak ada upah dibayar hanya segelas kopi. Mereka menggunakan waktu istirehat untuk bertahajut.
Semua bahan dituangkan ke dalam roket, yang kemudian akan disejukkan dan mengeras dengan sendirinya. Kontainer ini kemudian akan dipotong dan silinder bahan bakar dimasukan kedalam badan Qossam. Sebuah detonator juga disertakan. Satu malam, anak-anak muda itu sanggup membuat 100 buah roket! Subhanallah.
0 comments:
Post a Comment