Orang-orang penzina, peminum khamar, penjudi, pencuri, pembohong, penipu, pembunuh, KKN (Korupsi, Kolosi, Nepotisme), termasuk musuh agama Allah dan ulama-ulama pewaris Nabi, diberi kesempatan untuk membela diri dan mengajukan protes.
Kata mereka: Ya, Allah, kini kami sudah tahu dan lihat semua kesalahan kami, tapi kenapa dulunya Engkau jadikan Syaitan dan Iblis untuk menggoda kami ?
Untuk menjelaskan perkara itu, Allah SWT memanggil Syaitan dan Iblis untuk dihadapkan langsung kepada para pendosa tersebut. Di sini terjadi dialog antara syaitan dengan rombongan pendosa yang berlangsung sengit di hadapan para Malaikat dan disaksikan Allah SWT.
Syaitan mulai buka suara dengan bertanya kepada manusia pendosa: "Ketika kami berada di dunia tempo dulu, apakah engkau melihat kami?" Dijawab manusia pendosa: tidak. "Apakah engkau wahai pendosa mendengar suara kami?" Kembali dijawab tidak. Syaitan pun menjadi heran. “Aku jadi heran, kamu manusia tidak lihat aku dan tidak dengar suaraku, engkau ramai-ramai mengikuti aku,” kata syaitan.
Syaitan dan Iblis melanjutkan pertanyaan lagi. "Ketika kamu hidup di dunia dulu, waktu kamu jalan-jalan di muka bumi, adakah kamu melihat menara Mesjid tinggi dan besar-besar? Dijawab manusia, kami lihat itu. "Apakah kamu mendengar suara adzan yang artinya Allah Maha Besar, Muhammad Rasul Allah?" dijawab, dengar. "Apakah kamu tahu suara adzan itu memanggil, (marilah kamu sholat, marilah kamu menuju kejayaan)?" Dijawab manusia pendosa, "aku tahu artinya wahai Syaitan dan Iblis”.
Syaitan dan Iblis pun langsung berkata: "Kalau kau lihat, dengar dan tahu maksud suara adzan itu, kenapa engkau tidak ikut? Kenapa kamu yang tidak melihat kami (Syaitan dan Iblis) kok kamu ikut semua? Alangkah tololnya engkau manusia, yang engkau lihat, engkau dengar yang pasti janji Allah dan Rasul dalam qur’an dan Hadits, termasuk ajaran da’i-da’i Ilallah (mengajak (kepada Allah) kamu tidak ikut, sementara kami (Syaitan dan Iblis) yang tidak nampak dan dengar suara kami, kamu ikut.
Jadi, sekarang tidak ada cerita lagi bagimu, semuanya ikut aku kedalam neraka jahanam. Dulu saja kamu tidak lihat dan dengar aku, engkau ikut. Apalagi sekarang, sudah lihat dan dengar suara aku. Maka tidak ada alasan lagi protes-protes. "Ayo kita sama-sama berdosa dan masuk semua kedalam nerakanya Allah SWT," giring syaitan kepada para pendosa.
dikutip dari uraian Dirut Pustaka Ramadhan, K.H. Drs Muzakkir.
1 comments:
Hanya berharap rahmat Allah
Post a Comment